NASKAH DRAMA LIBURAN
Hari
libur telah tiba, sore yang cerah dengan senyuman matahari terbenam yang
menghiasi sinar halaman rumahku, Netta termenung memikirkan sesuatu, dan saat
itu juga ayah datang menghampirinya dengan membawa secangkir teh hanagat. Netta
yang sedari tadi melamun kaget melihat kedatangan ayah secara tiba tiba.
Ayah
: “ Mengapa kau melamun nak?,” (Datang menghampiriku)
Netta
: “Aku memikirkan liburan kali ini ayah,”
(Melihat ayah dengan tatapan
sedih)
Ayah
: “Memangnya ada apa dengan liburanmu?,” (Tertawa
ringan)
Netta
: “ Aku merasa liburan kali ini kita di rumah saja yah,” (Termenung dan sedih)
Ayah
: “ Tenanglah nak, ayah telah merencanakan liburan kali ini,” (Tersenyum dan mengelus
kepalaku)
Netta
: “ Apa benar yah,?” (Wajah gembira)
Ayah
: “Tentu saja benar,” (sambil tersenyum
kepadaku)
Netta
: “Hore, liburan kali ini akan menyenangkan,” (berlari ke dalam rumah)
Ibu yang sedang memasak dikagetkan
dengan teriakan teriakanku. Akhirnya ibu pun menanyakan hal tersebut kepadaku.
Ibu : “Mengapa kau berlari dan berteriak di
dalam rumah, kau sungguh mengagetkan ibu,”
Netta
: “Tidak bu, aku hanya gembira mendengarkan rencana liburan kali ini,” (sambil membantu ibu menyiapkan makan malam)
Ibu : “Ya sudah lah, cepat bantu ibu menaruh
makanan ini,”
Aku : “Baiklah bu,”
Ibu : “Jangan lupa panggilkan ayah dan adikmu
segera!,”
Aku : “Ibu, memangnya kita akan berlibur
kemana?,”
Ibu : “ Memangnya kau belum tau,”
Aku : “Belum bu,”
Ibu : “Lalu mengapa kau berlari bahagia, jika
belum mengetahui rencana liburan kali
ini,”
Aku : “Hmm, aku terlalu bahagia bu mendengarkan
rencana tersebut tanpa mendengarkan lanjutannya,”
Ibu : “Kita akan pergi ke rumah pamanmu di
Yogyakarta,”
Aku : “Asyik,
kita kan sudah lama bu, tidak mengunjungi paman,”
Ibu : “ Maka dari itu ayahmu memutuskan untuk
berlibur disana,”
Aku : “ Ya sudah bu, aku akan segera memanggil
ayah dan adik untuk
makan malam bersama,”
Setelah memanggil ayah dan adik,
mereka pun segera menyantap makan malam yang telah disediakan oleh ibu. Hari
pun mulai malam saatnya pergi untuk tidur, tetapi Netta tidak bisa tidur karena
terlalu bahagia memikirkan rencana liburan esok.
Ibu : “Hari sudah malam nak, cepatlah tidur!,”
Netta
: “Aku tidak bisa tidur bu, aku memikirkan untuk esok hari,”
Ibu : “Tidurlah nak, tidak baik kalau tidur
terlalu malam,”(sambil menutup pintu
kamar ku)
Netta
: “Baiklah bu,”
Hari pun mulai pagi, sinar mentari
menerebus jendela kamar Netta, ia yang sedari tadi masih tertidur akhirnya pun
terbangun. Dan dia pun segera berkemas dan bergegas mandi.
Ibu : “Ternyata kau sudah bangun nak,”
Netta : “Iya bu, mentari pagi membangunkan ku
terlalu cepat hari ini,”
Ibu : “Ya sudah lah, cepatlah berkemas,”
Netta : “Baik bu,”
Ayah : “ Cepatlah bersiap kita akan segera berangkat,”
Ibu : “Iya ayah,”
Mereka pun telah selesai bersiap,
saatnya untuk berangkat dan menikmati perjalanan jogja. Setelah lama menempuh
perjalanan, kami pun akhirnya tiba di rumah paman pada sore hari. Cuaca yang
sangat sejuk mendukung suasana lelah ku untuk segera beristirahat.
Paman
: “Ibu cobalah liat siapa yang datang kali ini,” (tersenyum senang)
Bibi : “Memangnya siapa ayah?,”(berlari keluar rumah)
Paman
: “Lihatlah, keponakan kita yang lama tak kesini,”
Bibi : “Ayo cepatlah masuk, udara di luar
sangatlah dingin, bibi tau pasti kamu lelah,”
Netta : “Baiklah bi,”
Paman
: “Kau pasti lelah, istirahatlah taruh semua barangmu di kamar Tita,”
Bibi : “ Bibi telah menyiapkan makan malam
untuk kalian semua,”
Netta : “Baiklah bi, ngomong ngomong Tita kemana
bi?,”
Bibi : “Oh, Tita sedang keluar sebentar mungkin
ke rumah temannya,”
Ayah : “Sudah lama ya kita tidak main ke kota
Jogja ini,” (tersenyum dan memandangku)
Ibu : “Iya yah, mungkin liburan ini akan
berkesan untuk keluarga kita,”
Netta : “Benar sekali bu, aku pasti betah tinggal
di rumah paman yang sejuk ini,”
Tak lama kemudian Tita pulang dan
kaget dengan kedatangan keluarga kami. Dia merasa senang hingga aku dan Tita
pun tidak bias tidur karena kami saling berbagi cerita hingga larut malam.
Tita : “Hai, apa kabar kamu sekaran. Telah lama
kita tidak bertemu,”
Netta : “Iya, aku sangat merindukanmu tit,”
Tita : “Sebenarnya aku ingin bermain ke rumah mu
tapi ayahku selalu tidak punya waktu untuk berlibur,”
Bibi :
“Sudahlah, besok saja dilanjutkan ceritanya hari sudah malam, kalian harus
tidur,”
Tita : “Baiklah bu,”
Bibi pun meninggalkan kamar mereka,
tetapi mereka pun tak kunjung tidur. Merega berbagi kisah dan cerita tempat
tinggalnya. Tak lama kemudian kami pun tertidur karena udara yang sangat dingin
dan lelah yang mengganggu kami.
Keesokan harinya kami bangun
terlambat karena semalaman tidur tengah malam. Ibu yang telah lama membangunkan
kami akhirnya pun meninggalkan kami. Tak lama kemudian kami pun terbangun.
Netta : “Tita bangun…..,”
Tita : “Ini masih malam tidurlah, aku sangat
lelah,”
Netta : “Malam? Ini sudah jam 7 pagi Tita,”
Tita : “ Apa? Jam 7 pagi, bukankah ayahku akan
mengajak kita pergi ke kebun?,”
Netta : “ Oh iya. Aku lupa. Ayo kita segera
bersiap,”
Bibi : “ Akhirnya kalian bangun juga, sekarang
ayo ikut bibi ke kebun. Ayah dan ibu mu sudah pergi kesana bersama paman.
Netta : “Oh, ya sudah bi ayo kita berangkat,”
Kami pun akhirnya berangkat ke kebun
paman. Setelah berjalan melewati sawah sawah dan perkebunan akhirnya kami pun
sampai di kebun paman.
Ibu : “Sudah bangun nak, kau tidur terlalu
malam,”
Netta
: “Iya bu, aku terlalu senang bersama tita tadi malam, loh ayah dan adik kemana
bu?”
Ibu : “ Ayah dan adikmu pergi mengambil buah
buahan yangtelah matang, Ibu menunggu bibimu disini,”
Bibi : “Ayo sekarang kita berangkat saja,”
Netta : “Ayo,” (dengan
gembira dan semangat)
Kami pun melihat buah buahan yang
telah matang, buah buahan tersebut akan dijual ke pasar terdekat. Kami membantu
paman memetik buah buahan segar tersebut. Setelah selesai kami pun segera pergi
ke pasar untuk memasarkan buah buahan tersebut.
Paman : “ Apa kalian semua lelah?,”
Tita : “Ayah aku sangat haus, udaranya cukup
panas!,”
Paman : “Ya sudah, kalian istirahat saja dulu ke
warung itu,”
Netta : “ Baiklah paman,”
Paman : “ Tunggulah sebentar, paman mau memberikan
buah tersebut pada pembeli yang sudah memesan,”
Netta : “ Tita, apakah paman dan kamu setiap hari
seperti ini?,”
Tita : “Tentu saja, tapi terkadang aku tidak
ikut karena harus mengerjakan tugas sekolahku,”
Netta : “Lalu siapa yang membantu paman?”
Tita : “Tentu saja pekerja yang telah disewa
ayahku,”
Setelah lama berbincang bincang,
paman pun akhirnya datang. Kami beristirahat sejenak dan akhirnya melanjutkan
perjalanan pulang ke rumah. Setelah sampai di rumah kami pun segera mandi dan
beristirahat.
Ayah : “ Apa kamu lelah?,”
Netta : “Iya ayah, aku sangat lelah sekali,”
Ibu : “Sudah cepat makan dulu sana, ibu dan
bibi telah memasakan makanan kesukaanmu,”
Netta : “ Baiklah bu,”
Ayah : “Apa kamu merasa senang nak liburan kali
ini,”
Netta : “Iya ayah aku sangat senang liburan kali
ini,”
Tita : “Mungkin liburan yang akan dating aku
yang akan main ke rumah mu,” (berkata
dengan gembira)
Netta : “Benarkah, aku sangat senang sekali jika
kau berlibur kesana,”
Tita : “Iya, aku telah lama merindukan tempat
tinggalmu,”
Netta : “Aku berharap semua itu benar benar
terjadi,”
Tita : “Kapan kau akan kembali?,”
Netta : “Mungkin besok,”
Tita : “ Apa kau tidak ingin tinggal lebih
lama lagi, aku masih ingin berlama lama bersamu,”
Netta : “ Sebenarnya aku masih ingin berlama
lama disini, tetapi sebentar lagi akan masuk sekolah,” (wajah kecewa)
Ibu : “ Nak istirahatlah, besok kita akan
kembali,”
Netta : “ Baiklah bu, tapi aku masih ingin
berlama lama disini bu,”
Ibu : “ Iya ibu tau nak, tetapi sebentar
lagi liburan akan habis,”
Netta : “Iya bu aku tau,”
Ibu : “ Sekarang kamu beristirahatlah karena
besok kita akan melakukan perjalanan jauh,” (sambil
menutup pintu kamar)
Netta : “Baiklah bu,”
Tita : “Semoga liburan besok kita bias
bertemu lagi dengan liburan yang membahagiakan,”
Netta : “ Ya sudah lah kita tidur saja menunggu
esok hari,”
Tita : “ Iya, selamat malam,”
Netta : “Selamat malam,”
Kesokan harinya kami berpulang ke
halaman rumah, sebenarnya Netta tak ingin pulang tetapi karena hari libur
hampir habis terpaksa ia harus meninggalkan kota Jogja ini. Liburan kali ini
tidak mungkin bias dilupakan walaupun hari membatasinya. Wajah bahagia
tergambar jelas dimata keluarga mereka, sayangnya liburan ini tak bisa terlalu
lama.
0 komentar:
Posting Komentar