Text Select - Hello Kitty

Our Partners

Rabu, 25 Maret 2015

Naskah Drama

NASKAH DRAMA LIBURAN



Hari libur telah tiba, sore yang cerah dengan senyuman matahari terbenam yang menghiasi sinar halaman rumahku, Netta termenung memikirkan sesuatu, dan saat itu juga ayah datang menghampirinya dengan membawa secangkir teh hanagat. Netta yang sedari tadi melamun kaget melihat kedatangan ayah secara tiba tiba.
Ayah : “ Mengapa kau melamun nak?,”  (Datang menghampiriku)
Netta : “Aku memikirkan liburan kali ini ayah,”  (Melihat ayah dengan tatapan sedih)
Ayah : “Memangnya ada apa dengan liburanmu?,” (Tertawa ringan)
Netta : “ Aku merasa liburan kali ini kita di rumah saja yah,” (Termenung dan sedih)
Ayah : “ Tenanglah nak, ayah telah merencanakan liburan kali ini,” (Tersenyum dan mengelus       
               kepalaku)
Netta : “ Apa benar yah,?” (Wajah gembira)
Ayah : “Tentu saja benar,” (sambil tersenyum kepadaku)
Netta : “Hore, liburan kali ini akan menyenangkan,” (berlari ke dalam rumah)
            Ibu yang sedang memasak dikagetkan dengan teriakan teriakanku. Akhirnya ibu pun menanyakan hal tersebut kepadaku.
Ibu     : “Mengapa kau berlari dan berteriak di dalam rumah, kau sungguh mengagetkan ibu,”
Netta : “Tidak bu, aku hanya gembira mendengarkan rencana liburan kali ini,” (sambil membantu ibu menyiapkan makan malam)
Ibu  : “Ya sudah lah, cepat bantu ibu menaruh makanan ini,”
Aku  : “Baiklah bu,”
Ibu  : “Jangan lupa panggilkan ayah dan adikmu segera!,”
Aku  : “Ibu, memangnya kita akan berlibur kemana?,”
Ibu  : “ Memangnya kau belum tau,”
Aku  : “Belum bu,”

Ibu  : “Lalu mengapa kau berlari bahagia, jika belum mengetahui rencana  liburan kali ini,”
Aku  : “Hmm, aku terlalu bahagia bu mendengarkan rencana tersebut tanpa mendengarkan lanjutannya,”
Ibu  : “Kita akan pergi ke rumah pamanmu di Yogyakarta,”
Aku  : “Asyik,  kita kan sudah lama bu, tidak mengunjungi paman,”
Ibu  : “ Maka dari itu ayahmu memutuskan untuk berlibur disana,”
Aku  : “ Ya sudah bu, aku akan segera memanggil ayah dan adik untuk
               makan malam bersama,”
            Setelah memanggil ayah dan adik, mereka pun segera menyantap makan malam yang telah disediakan oleh ibu. Hari pun mulai malam saatnya pergi untuk tidur, tetapi Netta tidak bisa tidur karena terlalu bahagia memikirkan rencana liburan esok.
Ibu   : “Hari sudah malam nak, cepatlah tidur!,”
Netta : “Aku tidak bisa tidur bu, aku memikirkan untuk esok hari,”
Ibu   : “Tidurlah nak, tidak baik kalau tidur terlalu malam,”(sambil menutup pintu kamar ku)
Netta : “Baiklah bu,”
            Hari pun mulai pagi, sinar mentari menerebus jendela kamar Netta, ia yang sedari tadi masih tertidur akhirnya pun terbangun. Dan dia pun segera berkemas dan bergegas mandi.
Ibu  : “Ternyata kau sudah bangun nak,”
Netta  : “Iya bu, mentari pagi membangunkan ku terlalu cepat hari ini,”
Ibu  : “Ya sudah lah, cepatlah berkemas,”
Netta  : “Baik bu,”
Ayah  : “ Cepatlah bersiap kita akan segera berangkat,”
Ibu  : “Iya ayah,”
            Mereka pun telah selesai bersiap, saatnya untuk berangkat dan menikmati perjalanan jogja. Setelah lama menempuh perjalanan, kami pun akhirnya tiba di rumah paman pada sore hari. Cuaca yang sangat sejuk mendukung suasana lelah ku untuk segera beristirahat.
Paman : “Ibu cobalah liat siapa yang datang kali ini,” (tersenyum senang)
Bibi   : “Memangnya siapa ayah?,”(berlari keluar rumah)
Paman : “Lihatlah, keponakan kita yang lama tak kesini,”
Bibi   : “Ayo cepatlah masuk, udara di luar sangatlah dingin, bibi tau pasti kamu lelah,”
Netta  : “Baiklah bi,”
Paman : “Kau pasti lelah, istirahatlah taruh semua barangmu di kamar Tita,”
Bibi     : “ Bibi telah menyiapkan makan malam untuk kalian semua,”
Netta  : “Baiklah bi, ngomong ngomong Tita kemana bi?,”
Bibi    : “Oh, Tita sedang keluar sebentar mungkin ke rumah temannya,”
Ayah  : “Sudah lama ya kita tidak main ke kota Jogja ini,” (tersenyum dan memandangku)
Ibu   : “Iya yah, mungkin liburan ini akan berkesan untuk keluarga kita,”
Netta  : “Benar sekali bu, aku pasti betah tinggal di rumah paman yang sejuk ini,”
            Tak lama kemudian Tita pulang dan kaget dengan kedatangan keluarga kami. Dia merasa senang hingga aku dan Tita pun tidak bias tidur karena kami saling berbagi cerita hingga larut malam.
Tita  : “Hai, apa kabar kamu sekaran. Telah lama kita tidak bertemu,”
Netta  : “Iya, aku sangat merindukanmu tit,”
Tita    : “Sebenarnya aku ingin bermain ke rumah mu tapi ayahku selalu tidak punya waktu untuk                       berlibur,”
Bibi     : “Sudahlah, besok saja dilanjutkan ceritanya hari sudah malam, kalian harus tidur,”
Tita  : “Baiklah bu,”
            Bibi pun meninggalkan kamar mereka, tetapi mereka pun tak kunjung tidur. Merega berbagi kisah dan cerita tempat tinggalnya. Tak lama kemudian kami pun tertidur karena udara yang sangat dingin dan lelah yang mengganggu kami.
            Keesokan harinya kami bangun terlambat karena semalaman tidur tengah malam. Ibu yang telah lama membangunkan kami akhirnya pun meninggalkan kami. Tak lama kemudian kami pun terbangun.
Netta  : “Tita bangun…..,”
Tita     : “Ini masih malam tidurlah, aku sangat lelah,”
Netta  : “Malam? Ini sudah jam 7 pagi Tita,”
Tita     : “ Apa? Jam 7 pagi, bukankah ayahku akan mengajak kita pergi ke kebun?,”
Netta  : “ Oh iya. Aku lupa. Ayo kita segera bersiap,”
Bibi    : “ Akhirnya kalian bangun juga, sekarang ayo ikut bibi ke kebun. Ayah dan ibu mu sudah pergi kesana bersama paman.
Netta   : “Oh, ya sudah bi ayo kita berangkat,”
            Kami pun akhirnya berangkat ke kebun paman. Setelah berjalan melewati sawah sawah dan perkebunan akhirnya kami pun sampai di kebun paman.
Ibu   : “Sudah bangun nak, kau tidur terlalu malam,”
Netta : “Iya bu, aku terlalu senang bersama tita tadi malam, loh ayah dan adik kemana bu?”
Ibu  : “ Ayah dan adikmu pergi mengambil buah buahan yangtelah matang, Ibu menunggu bibimu disini,”
Bibi   : “Ayo sekarang kita berangkat saja,”
Netta  : “Ayo,” (dengan gembira dan semangat)
            Kami pun melihat buah buahan yang telah matang, buah buahan tersebut akan dijual ke pasar terdekat. Kami membantu paman memetik buah buahan segar tersebut. Setelah selesai kami pun segera pergi ke pasar untuk memasarkan buah buahan tersebut.
Paman  : “ Apa kalian semua lelah?,”
Tita       : “Ayah aku sangat haus, udaranya cukup panas!,”
Paman  : “Ya sudah, kalian istirahat saja dulu ke warung itu,”
Netta    : “ Baiklah paman,”
Paman  : “ Tunggulah sebentar, paman mau memberikan buah tersebut pada pembeli yang sudah memesan,”
Netta  : “ Tita, apakah paman dan kamu setiap hari seperti ini?,”
Tita    : “Tentu saja, tapi terkadang aku tidak ikut karena harus mengerjakan tugas sekolahku,”
Netta  : “Lalu siapa yang membantu paman?”
Tita   : “Tentu saja pekerja yang telah disewa ayahku,”
            Setelah lama berbincang bincang, paman pun akhirnya datang. Kami beristirahat sejenak dan akhirnya melanjutkan perjalanan pulang ke rumah. Setelah sampai di rumah kami pun segera mandi dan beristirahat.
Ayah  : “ Apa kamu lelah?,”
Netta  : “Iya ayah, aku sangat lelah sekali,”
Ibu      : “Sudah cepat makan dulu sana, ibu dan bibi telah memasakan makanan kesukaanmu,”
Netta  : “ Baiklah bu,”
Ayah  : “Apa kamu merasa senang nak liburan kali ini,”
Netta  : “Iya ayah aku sangat senang liburan kali ini,”
Tita     : “Mungkin liburan yang akan dating aku yang akan main ke rumah mu,” (berkata dengan gembira)
Netta   : “Benarkah, aku sangat senang sekali jika kau berlibur kesana,”
Tita      : “Iya, aku telah lama merindukan tempat tinggalmu,”
Netta    : “Aku berharap semua itu benar benar terjadi,”
Tita        : “Kapan kau akan kembali?,”
Netta     : “Mungkin besok,”
Tita        : “ Apa kau tidak ingin tinggal lebih lama lagi, aku masih ingin berlama lama bersamu,”
Netta     : “ Sebenarnya aku masih ingin berlama lama disini, tetapi sebentar lagi akan masuk sekolah,” (wajah kecewa)
Ibu        : “ Nak istirahatlah, besok kita akan kembali,”
Netta     : “ Baiklah bu, tapi aku masih ingin berlama lama disini bu,”
Ibu       : “ Iya ibu tau nak, tetapi sebentar lagi liburan akan habis,”
Netta    : “Iya bu aku tau,”
Ibu       : “ Sekarang kamu beristirahatlah karena besok kita akan melakukan perjalanan jauh,” (sambil menutup pintu kamar)
Netta    : “Baiklah bu,”
Tita        : “Semoga liburan besok kita bias bertemu lagi dengan liburan yang membahagiakan,”
Netta     : “ Ya sudah lah kita tidur saja menunggu esok hari,”
Tita         : “ Iya, selamat malam,”
Netta      : “Selamat malam,”
            Kesokan harinya kami berpulang ke halaman rumah, sebenarnya Netta tak ingin pulang tetapi karena hari libur hampir habis terpaksa ia harus meninggalkan kota Jogja ini. Liburan kali ini tidak mungkin bias dilupakan walaupun hari membatasinya. Wajah bahagia tergambar jelas dimata keluarga mereka, sayangnya liburan ini tak bisa terlalu lama.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Laundry Detergent Coupons